Ane mau bagi pengalaman ane waktu kemaren 13 Mei 2014 pendakian ke semeru 3676 mdpl. Siapa tau ada teman teman pendaki yang butuh, atau ada yang pengen ke sana. Di sini ane bukan bermaksud menggurui. Hanya berbagi ilmu :)
Hari Pertama
Ane beli tiket kereta api ekonomi matarmaja seharga 65.000 dari pasar senen jam 13.40. Ane berangkat ber enam dari depok pukul 10.15. Niat awalnya pengen sampe pasar senen dzuhur biar bisa makan siang dulu. Ternyata ane salah predikisi, kereta listrik menuju jakarta jam segitu lebih sedikit di bandingkan sebaliknya. Alhasil sampai pasar senen 13.15 dan gak sempet beli makan siang!
Jadi ane saranin mending bungkus makan dari rumah daripada tersiksa kelaparan di dalam kereta. haha.. dan di dalam kereta harga makanan nya 30.000 setengah dari harga kereta yang ente naikin!
Tapi tenang bagi ente-ente yang sabar. nanti jam 9 malam di semarang poncol kereta berhenti cukup lama, 30 menit. Cukup lama buat ente beli nasi kucing di depan stasiun. Ane beli 5000 dapet 3. haha.. ane beli aja 10.000. 3 makan di tkp, 3 lagi di kereta.
Hari Kedua
Jam 7.04 ane sampe stasiun Malang kota baru. Hampir tepat waktu dengan yang tertera di tiket, 06.56. Kami segera keluar stasiun, udah ga sabar nikmatin udara segar kota Malang. Menurut supir angkot yang ane naikin. Malang punya dataran kota tertinggi setelah Purwokerto.
Setelah keluar dari stasiun, ternyata ada rombongan yang mau ke semeru juga. berempat. Jadi kami langsung gabung carter angkot buat ke pasar tumpang. Satu orang di kenain biaya 15.000. tapi kalo kurang dari 10 orang, dia maunya di carter sebesar 120.000.
Sampai pasar tumpang sekitar jam 8.15, ane di anter ke rumah kenalan supir nya. Jadi, buat ente yang belum buat surat keterangan sehat, bisa bantuan dari sini. Bu Nur namanya (0341) 789162, (0341) 9777231 (esia) di sini ente juga bisa istirahat, mandi, ngantri nyarter jip atau truck juga di sini.
Setelah keliling pasar tumpang buat beli raincoat 7rban, jerigen, dan gas. Ane repacking plus mandi di situ. Sampai rombongan tercukupi, 15 orang. Kami berangkat naik truck. Kalo truck kuota harus 15 orang dan dikenai biaya 35rb perorang. Tapi kalo jip modelnya harus nyarter. 550rb perjip. Ane saranin pake truck soalnya bisa duduk jadi ga begitu pegel.
Kalo jip, emang sih lebih terasa petualangan nya. cuman pegel kalo harus ber10 di jip. Sempit, susah duduk.
Perjalanan Menuju Desa Ranu Pani +/- 3jam. Ane berangkat dari pasar jam 11an.
Sebelum sampai desa, kita berhenti di rest area buat mengurus perizinan. Siapkan fc ktp fc surat sehat ente sebelum sampai di sini. Oh iya, persiapkan juga uang 17.500 perhari/orang buat weekdays dan 22.500/hari/orang untuk weekends. entah kenapa petugas ngasih ane 17.500 semua, padahal hari kedua dan ketiga ane weekends. mungkin di kalender nya gaada warna merah. Hhe
Sampai di Desa Ranu Pani Jam 3an, setelah berjanji sama kenek truck untuk di jemput sabtu pagi. Kami langsung menuju pos pendaftaran ulang buat ngantri masuk briefing pendakian.
Akhirnya kami turun ke bawah untuk briefing dan kemudian bersiap-siap berangkat.
Perjalanan menuju Ranu Kumbolo di lalui dengan track yang datar. Belum terasa capeknya di sini. Jarak tempuh dari Ranu Pani menuju Ranu Kumbolo kurang lebih 5jam. Jam 8an kami sampai di Ranu Kumbolo, langsung aja bangun tenda dan masak. Karena udara sudah mulai mendingin.
Hari ketiga
Subuh-subuh kami belabelain bangun buat ngeliat sunrise, namun yang terlihat hanya kabut di sepanjang Ranu Kumbolo. Daripada galau ngeliat kabut, kami memutuskan untuk masak dan 'meninggalkan jejak' d Ranu Kumbolo. Jam 10an kami sudah siap untuk jalan lagi.
Pertama yang kami hadapi adalah Tanjakan Cinta, yang konon mitosnya kalau nanjak tanpa ngeliat kebawah bakalan awet sama jodohnya. Namanya jugam mitos. Tanjakan Cinta ini lumayan juga, meskipun terlihat pendek.
Setelah melewati Tanjakan Cinta, kami melewati Oro-Oro Ombo. Beberapa orang bilang kalau ini lavender. Ada juga yang bilang bukan. Wallahualam bi sshawab. Ketika briefing, petugas mengatakan kalo lewat sini. sahakan jangan merusak bunganya, apalagi memetik. Kalo d sentuh saja boleh. Jadi, kami lebih memilih berfoto-foto ria di sini. ahahaaa
nggak sampe sejam, kami sudah sampe di cemoro kandang. untuk track dari oro-oro ombo menuju cemoro kandang tidak terlalu berat. cukup santai dan ga buang2 banyak tenaga. oh iya, jangan lupa bawa air dari ranu kumbolo. karena di kalimati sumber air lumayan jauh dan ngalirnya kecil.
Kemudian kami melanjutkan perjalanan menuju Jambangan. Perjalanan dari Cemoro Kandang menuju Jambangan mulai agak menanjak. Lumayan berat karena harus mengangkut air yang nggak sedikit.
Menjelang asar kami sampai d Jambangan. view mahameru di sini terlihat sangat menakjubkan. Mampu membuat mulut ini berdzikir kepada Maha Pencipta. Kami istirahat sebentar saja di sini. Karena track berikutnya cukup landai dan sudah dekat. 1jam kurang lebih menuju kalimati.
Jam 4an kami sampai d Kalimati. Lahan d sini cukup luas dan banyak pepohonan. Jadi cocok untuk membangun camp. Bangun tenda, Sholat, Masak. Jam 7an kami siap untuk tidur dan bangun jam 10 nanti.
Jam 10an, ane bangun sendiri. kemudian ada teman ane yang terbangun. Kami ber dua memutuskan untuk masak terlebih dahulu. Baru membangunkan kawan-kawan yang lainnya.
Setengah jam berlalu dan kamipun makan bersama. Jam 11 kurang 5 menit kami sudah siap untuk berangkat. Tenda, Keril, semua yang berat kami tinggalkan. Hanya Air, P3k, logistik secukupnya. kami angkut menggunakan daypak.
Ada perubahan rute di sini. Jika sebelumnya nanjak itu shelter jalan lurus dulu baru belok kanan, rute barunya sebelum shelter kita di suruh belok kanan oleh porter.
Hari Keempat
Jalan mulai menanjak tiada ampun. Tanpa Bonus. meskipun tanpa keril, tetap membuat nafas terengah-engah karena tanjakan yang tiada ampun. Menurut beberapa pendaki yang lain, rute ini tidak melewati arcopodo. tapi langsung menuju cemoro tunggal. Batas akhir vegetasi.
Banyak orang yang bilang bahwa pendakian Mahameru merupakan pendakian tanpa akhir. Ane rasa itu benar. prediksi awal kita nyampe jam 3an. kepleset lumayan jauh. sampe jam 6. Track pasir yang membuat 2 langkah naik menjadi turun satu langkah membuat beberapa temanteman hampir menyerah. Namun kuasa melihat puncak para dewa tidak menyurutkan semangat kami. dan akhirnya kami ber enam bisa meletakkan kening d puncak para dewa dan menteskan air mata haru!
Ane rasa cukup capter dari ane, ane cuman mau ngasih saran buat temen temen yang naik ke mahameru. KALAU TURUN JANGAN LEWAT AYEK AYEK.. jalannya berdebu. debu nya itu dapat merusak ekosistem. kita ini pendatang, kita ini pecinta alam. cintailah alam. rawatlah dia. jangan di rusak.
Oh iya, kalau mendaki. JANGAN PERNAH TINGGALKAN TEMAN. APAPUN KONDISINYA!
salam lestari!!! lestari selalu!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar